News

October 18, 2022

IPCC Introduces Car Terminal Business to Binus Students

JAKARTA, investor.id – IPCC Terminal Kendaraan berkomitmen membangun ekosistem bisnis kepelabuhanan yang terintegrasi, modern, produktif, dan efisien khususnya dalam bidang otomotif.

Hal tersebut yang disampaikan Direktur Utama IPCC Terminal Kendaraan Rio T.N. Lasse kepada civitas akademi Binus University dalam acara CEO Goes to Campus, dengan topik “IPCC Beyond the Gate: How to Contribute More in the Automotive Ecosystem”, bertempat di Binus University, Bekasi, pekan lalu. Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui Youtube channel Binus TV.

“Ini adalah komitmen kami untuk berkontribusi lebih luas dalam membantu bisnis dari customer kami yakni para car maker, bagaimana kita memperlancar distribusi supply chain sehingga mudah diperoleh oleh konsumen,” kata Rio.

Menurut dia, peran IPCC Terminal Kendaraan dalam mendukung industri otomotif nasional semakin penting. Sebagai perusahaan layanan terminal bongkar muat kendaraan dan alat berat di Indonesia, IPCC Terminal Kendaraan memainkan peranan strategis dalam meningkatkan keunggulan kompetitif industri otomotif Indonesia. Berdasarkan data, sektor otomotif merupakan penyumbang investasi ke-8 dari 23 sektor investasi di Indonesia.

Peran IPCC selain memberikan layanan untuk bongkar muat tujuan ekspor, impor, juga melayani distribusi domestik ke seluruh Indonesia yang dilakukan melalui pelabuhan. Sebagai bagian dari Ekosistem Logistik Nasional (ELN), IPCC Terminal Kendaraan telah mengembangkan berbagai platform untuk memberikan layanan yang terbaik bagi pengguna jasa-nya yakni car makers atau para pabrikan otomotif.

Lebih lanjut Rio menjelaskan, IPCC Terminal Kendaraan menjalankan bisnis yang cukup unik, karena berada di dua ekosistem bisnis unggulan yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, yakni industri pelabuhan dan industri otomotif. “Posisi IPCC di tengah-tengah, menghubungkan antara ekosistem dari otomotif masuk ke ekosistem pelabuhan hingga sampai pada tujuan akhir atau pembeli. Ini yang membuat keunikan posisi IPCC di dalam mata rantai supply chain baik internasional maupun domestik,” kata dia.

Dengan semangat Beyond The Gate yang diusung IPCC, perusahaan ini berani untuk berinovasi untuk berbisnis di luar core bisnis yang selama ini dikenal dengan terminal operator atau Car Terminal Operator. Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis IPCC Terminal Kendaraan Agus Hendrianto menjelaskan IPCC menangkap peluang di luar koridor bisnis dari IPCC, baik di sisi laut maupun darat.

“Dengan positioning IPCC di supply chain industri otomotif, maka, banyak hal/peluang bisnis yang dapat dikerjakan oleh IPCC di luar bisnis pengelolaan Terminal Kendaraan. Hal ini tentunya diharapkan dapat membantu car maker dalam upaya menekan biaya logistik,” kata Agus. Tampil sebagai pembicara lain adalah Reza Priyambada, Investor Relations IPCC yang berbagi ilmunya kepada mahasiswa tentang investasi saham.

Sementara, Direktur Kampus Binus Bekasi, Gatot Soepriyanto menyambut baik acara diskusi CEO to Campus. Dia menjelaskan bahwa kampus ini merupakan tempat yang tepat untuk berbagi ilmu dan pengetahuan mengenai bisnis dan industri kepelabuhanan. “Binus sebagai perguruan tinggi Indonesia berkelas dunia tentunya membuka diri terhadap berbagai aktivitas terlebih untuk sebuah institusi perusahaan yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia dan sebagai perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa,” kata Gatot.

Dia menjelaskan, hal ini sangat selaras dengan visi Binus University sebagai universitas kelas dunia yang membangun nusantara. Binus University memiliki program bisnis manajemen yang mempelajari banyak mata kuliah terkait services, industri, dan supply chain management.

“Model bisnis IPCC sangat menarik, sangat terbuka, dan sangat krusial bagi ekonomi, dan juga membuka ketertarikan para mahasiswa, para milenial, generasi z, bahwa ini bisnis yang menarik dan lapangan kerja yang menarik untuk berkarir ke depannya,” kata Gatot.

Gatot berharap bahwa ekosistem bisnis di IPCC Terminal Kendaraan perlu terus menerus dikembangkan sehingga perusahaan ini tidak hanya fokus pada memberikan fasilitas namun generate business dalam sebuah ekosistem yang terintegrasi. “Kami lihat transformasi yang sedang dilakukan oleh teman-teman di IPCC dan BUMN secara umum merupakan sebuah peluang untuk menjadikan ekosistem yang menarik dan kemudian juga memberikan keuntungan tidak hanya dari sisi logistik tapi juga dari sisi ekonomi,” kata dia.

 

Editor : Euis Rita Hartati (euis_somadi@yahoo.com)

<< BACK TO OTHER NEWS