Berita

September 29, 2022

IPCC Bidik Layanan untuk Kendaraan Listrik

JAKARTA, investor.id - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), bersiap melakukan sejumlah ekspansi bisnis pada tahun depan, baik secara organik maupun anorganik. Salah satunya adalah dengan membidik layanan untuk kendaraan listrik.

Direktur Utama IPCC Rio TN Lasse mengungkapkan, pihaknya menangkap peluang kerja sama dengan pabrikan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang pengapalannya memerlukan penanganan khusus.

“Hal ini sejalan dengan tagline baru "Beyond The Gate" yang artinya terus mencari peluang bisnis untuk meningkatkan pendapatan,” kata Rio.

Menurut Rio, IPCC akan mempersiapkan diri untuk melayani permintaan angkut kendaraan listrik dengan fasilitas pendukung seperti "charging station" di area terminal, sebagai bagian pengembangan bisnis pada 2023.

IPCC juga membidik peluang pengangkutan alat berat dan komponennya, terutama untuk industri konstruksi dan untuk pertambangan. Dengan strategi tersebut, Rio menargetkan volume permintaan angkut kendaraan untuk ekspor dan impor CBU tahun depan bisa mencapai sebanyak 560.000 unit atau lebih seiring membaiknya permintaan akan kendaraan. Belum lagi permintaan di domestik yang secara total bisa mencapai lebih dari 650.000 unit. Sedangkan pada 2022, Rio memperkirakan volume angkut kendaraan mencapai 600.000 unit CBU dari ekspor, impor, dan domestik. Terlebih adanya Terminal Satelit kian menambah jumlah bongkar muat di Terminal IPCC

Strategi penambahan terminal layanan terus dilakukan bersamaan dengan makin banyaknya kerja sama dengan berbagai pihak. Misalnya saja, pengembangan kerja sama dengan Hyundai, lantaran pabrikan mobil asal Korea tersebut berinvestasi cukup besar di Indonesia dengan membangun pabrik di Cikarang, Delta Mas.

"Selain dengan Hyundai, IPCC telah bekerja sama dengan pabrikan produsen kendaraan Toyota dan Daihatsu, IPCC juga membuka peluang kerja sama dengan pabrikan mobil lainnya seperti Suzuki, Izusu dan lainnya. Belum lagi dengan produsen kendaraan berat," kata dia.

Rio juga mengungkapkan, pihaknya berencana menambah akses terminal di beberapa wilayah. "Kami targetkan tahun 2023 bisa ekspansi menambah dua terminal. Di 2022 sudah terealisasi penambahan terminalnya,” ujar Rio.

Dia menjelaskan, dua terminal yang sudah terealisasi di 2022 yakni di Belawan (Medan) dan di Makassar sehingga melengkapi Terminal Satelit eksisting lainnya, yaitu Terminal Panjang, Lampung dan Terminal Roro Pontianak. Lalu pada 2023 akan menambah lagi di Surabaya serta di wilayah Indonesia Timur.

"Kami juga melihat Banjarmasin memiliki potensi yang cukup besar. Kemudian juga di Balikpapan, Bali terutama di Benoa, dan Nusa Tenggara terutama di Kupang yang juga cukup memiliki peluang untuk ekspansi ke sana dengan membangun terminal sebagai hub," tambah Rio.

Capex 2023

Untuk melanjutkan ekspansi bisnis pada tahun depan, IPCC mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) antara Rp 30 miliar-Rp 40 miliar pada 2023. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Sumarno menjelaskan, anggaran tahun depan akan difokuskan untuk meningkatkan layanan terminal IPCC, perbaikan lapangan serta perbaikan sistem.

"Kami juga akan berinvestasi untuk mendukung penerapan sistem sekali bayar atau single billing langsung ke IPCC," kata Sumarno.

Selanjutnya, IPCC membidik pendapatan Rp 700 miliar di sepanjang 2023 dengan target laba bersih Rp 130 miliar pada tahun depan.

 

Editor : Euis Rita Hartati (euis_somadi@yahoo.com)

<< KEMBALI KE BERITA LAINNYA